Sabtu, 01 Oktober 2011
juara kedua dalam lomba lukis sekota pontianak yg menggunakan media kertas A3 dan crayon .
dengan tema barang-barang koleksi museum negeri provinsi kalimantan barat . perlomban ini dalam rangka kedatangan bapak sby ke kota pontiank pada tanggal 31 mei 2011. semaga dengan adanya blog ini dapat menginspirasi semua sahabat yang ada di nusantara .
Kamis, 26 Mei 2011
Rabu, 11 Mei 2011
mimpi ku
Khayalanku
Membawa segelas kehormatan jiwa
Dengan segenap raga menemani setiap langkah
Memeberi kuasa yang terindah
Meski dalam khayal namun nyata
Mengitari cakrawala kehidupan yang sepi
Di hantaran debu yang mengilingi raga
Memberi pesona dalam hati
Itulah khayalan ku mampu hidup
Meski terhalang oleh kerasnya waktu
Aku mampu menjelajahi dunia
Dengan ku persembahkan keajaiban
Pagi maupun malam hadir memberi warna
Mentari maupun rembulan setia menemani
Aku tak’kan kosong meski ku jauh dari peradapan
Kini khayalku menjadi bagian dalam hidupku
BY : BINUSTROY
puisi azaaa
Dunia Tanpa Suara
kedua unsur tak terpisahkan
Menghiasi setiap segi di dunia
Meluapkan kebersamaan sosial
Keadaan kini berbeda
Manusia tengah meratap
Terdiam namun menjerit
Tertidur namun tetap terjaga
Andai alam tak mengamuk
manusia kan tetap tersenyum
Menandakan kehidupan di bumi
Melukiskan kisah kesenangan
Kini dunia telah berduka
Para manusia telah berkabung
Meratap juga terisak
Menjadikan Dunia Tanpa Suara
puisi : rohani
Tetaplah Disisiku
Ya Allah…
Dimanakah ku harus berlabuh…
Saat semua dermaga menutup pintu,
Dan berkata “ ini bukan untukmu…”
“Segara menjauh karna disini bukan tempatmu….!!!”
Ya Allah…
Katakan padaku, dermaga untukku berlabuh…???
Agar ku segera menghela nafas kehidupan yang baru.
Sampai kapan ku harus arungi waktu,..
Ku lelah Menunggu suatu yang tak pasti walau hanya Satu,..
Ya Allah …
Beri aku penerang jalan-Mu
Agar tak tersesat saat ku melaju,..
Kuatkan awak kapalku,
Saat badai menghalangi jalanku
Ya Allah …
Tetaplah disisiku,
Jangan Engkau menjauh dariku…
Karna ku mati tanpa hadir-Mu
puisi anak bangsa
Satu Januari Sebelum Pagi
Satu Januari sebelum pagilangit ditenangkan
oleh kelelahan kita
damainya menyadarkanku
bahwa langit meminta catatan
tentang siapa aku
saat matahari diterbitkan
ah… matahari esok pagi
masih ditenangkan
masih oleh kelelahan kita
katakan merdeka bagi anak bangsa
Puisi Anak Bangsa
Si anak memandang ke meja itu…
Tersusun tidak rapi piagam dan medali
Untuk apa semua itu?
Tetesan keringat hanya terbayarkan oleh janji janji
Anak itu merenung
Masihkah mimpinya akan dikejar
Melihat semua medali yang sempat terkalung
Hanya menyisakan rasa hambar
*Dari seorang anak mantan atlet. Yang semua prestasinya hanya mejadi pajangan dan kenangan. Hingga akhirnya dilupakan*
Ah…sudah lama tak berpuisi. Panggilan tentang kekangan kebebasan seni mengingatkanku pada Arts have no grammatical and lexical error. Surat ini mungkin menjadi pemicu…kenapa Kang Adhi, Bang Fertobhades, Danalingga dan tentunya Kekasih tercinta menuliskan hal hal bersifat simpatik pada pemberangusan karya seni. Merdeka dari apa kita? Bersuara dan berpendapat saja diberangus? Mungkin besok besok memandang si buta dan tuli yang pengecut beserta penerusnya kelakpun bakalan diharamkan………
*diteriakkan denga lesu*cerpe kehidupan menanti segalanya
tetapi aku harus besabar dan bersabar .
Selasa, 10 Mei 2011
puisi :titip maaf buat mama
dari ciuman mu terdapat cinta
dari pelukan mu berarti sayang
dari telapak tangan mu terdapat kasih
dari telapak kakimu terdapat surga
dari rambut mu terdapat rindu yg tak bisa dilupakan
dari rauk waajah mu terdapat kata maaf
dari tetesan air matamu terdapat kekecewaan
dari matamu terdapat kemarahan kecil
dari hembusan nafasmu terdapat kegigihan
dari denyuman mu terdapat keberanian
dari hentakan kaki mu terdapat perjuangan
dari suara nu terdapat kepercayaan
oh.......ibu maaf kan lah aku
tanpa mu ku tak akan bisa hidup
karena segala jiwa dan ragaku
terdapat pada dirimu
puisi : hujan asyiknya
Gemeru angin semayup bertiup
Dedaunan berterbangan
langit biru mulai gelap
Mentari tertutup oleh awan
rintik-rintik yang datangnya bersamaan dengan petir
hujan engkau telah membasahi bumiku
hujan terima kasih engkau datang
panas dan peluh ku hilang
karena engkau
hujan
aku kedinginan
hujan boleh kah engkau pergi
awan -awan kembalilah engkau pada pelukan ku
mentari kembali lah engkau memancarkan cahayamu
puisi : matahari itu indah
DI PAGI YANG CERAH
TETESAN EMBUN
MENGHIASI DEDAUNAN YANG INDAH
PANCARAN MU MENGHIASI ELOKNYA TUMBUHAN
KARENA ENGKAU MENTARI
CAHAYA MU TAK AKAN HABIS
BAGAIKAN KASIH CINTA YANG TAK AKAN LUNTUR
MENTARI YANG MELAMBANG KAN CAHAYA KESUCIAN
MEMBUAT KU SEMANGAT
UNTUK MENJALANI HARI HARI KU YANG PENUH TANGIS
MENTARI CAHAYAMU SELALU ADA
MENTARI YANG TERBIT DI PAGI HARI
DAN TERBENAM DI SOREH HARI
MENTARI MENGAPA CAHAYAMU BEGITU INDAH
MUNGKIN INI BERKAH DARI RAHMAT TUHANKU
Senin, 09 Mei 2011
Minggu, 08 Mei 2011
puisi : cerminan ku ibu
CINTAMU TAK AKAN LUNTUR
JASAMU BEGITU BESAR
KARENA ENGKAU SEORANG IBU
SURGA KAN ABADI DI TELAPAK KAKIMU
KARENA ENGKAU KU BISA MELIHAT DUNIA
MATAHARIA ,BINTANG DAN LANGIT
MENJADI SAKSI PERJUANGANMU
CINTAMU TAK AKAN BERPALING DARI KU
MENATAP WAJAH MELASKU
IBU.................
MAAFKANLAH DOSAKU!
BEJUTA MUTIARA CINTA ENGKAU BERIKAN
IBU.....................
KU KAN SELALU MERINDUKAN MU
puisi : cerminan ku ibu
CINTAMU TAK AKAN LUNTUR
JASAMU BEGITU BESAR
KARENA ENGKAU SEORANG IBU
SURGA KAN ABADI DI TELAPAK KAKIMU
KARENA ENGKAU KU BISA MELIHAT DUNIA
MATAHARIA ,BINTANG DAN LANGIT
MENJADI SAKSI PERJUANGANMU
CINTAMU TAK AKAN BERPALING DARI KU
MENATAP WAJAH MELASKU
IBU.................
MAAFKANLAH DOSAKU!
BEJUTA MUTIARA CINTA ENGKAU BERIKAN
IBU.....................
KU KAN SELALU MERINDUKAN MU
puisi : cerminan ku ibu
CINTAMU TAK AKAN LUNTUR
JASAMU BEGITU BESAR
KARENA ENGKAU SEORANG IBU
SURGA KAN ABADI DI TELAPAK KAKIMU
KARENA ENGKAU KU BISA MELIHAT DUNIA
MATAHARIA ,BINTANG DAN LANGIT
MENJADI SAKSI PERJUANGANMU
CINTAMU TAK AKAN BERPALING DARI KU
MENATAP WAJAH MELASKU
IBU.................
MAAFKANLAH DOSAKU!
BEJUTA MUTIARA CINTA ENGKAU BERIKAN
IBU.....................
KU KAN SELALU MERINDUKAN MU